We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1881
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1881

“Pesta ulang tahun?” Dewi terkejut, “Hari ini hari ulang tahun Lorenzo?”

“Benar.” Jeff menganggukkan kepalanya.

“Aneh. Bukannya ia merayakan ulang tahun di rumah sendiri, tapi malah orang lain yang menyiapkan

untuknya?” Dewi terheran-heran, “Pemikiran macam apa ini?”

“Ini ...."” Jeff merenung sejenak, lalu berkata, “Bagaimanapun juga, cepat atau lambat Nona akan bergabung

sebagai anggota keluarga Moore, jadi aku perlu memberitahu Nona tentang empat keluarga besar terlebih dulu.”

“Baiklah.”

Dewi tiba-tiba merasa tertarik. la benar-benar ingin tahu mengapa ada tiga keluarga besar lainnya yang ikut

memegang saham keluarga Moore. Selain itu, mengapa gabungan keempat keluarga besar ini memiliki status

yang lebih tinggi daripada keluarga kerajaan?

Jeff pun mulai menerangkan-

“Empat keluarga keturunan asli Emron itu ialah keluarga Moore, Kingsley, Young, dan Henderson. Mereka

bersama-sama mendirikan Grup Moore seratus tahun yang lalu.”

“Karena empat keluarga besar itu bersatu, serta kemampuan leluhur keluarga Moore dalam menyusun strategi,

Grup Moore pun dapat memiliki kedudukan yang sangat tinggi di negara Emron.”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Namun, sejak kematian Nyonya Besar Moore, timbul kekacauan internal dalam keluarga Moore. Setelah Tuan

Muda mengambil alih, empat keluarga besar itu mulai terpecah.”

“Keluarga Kingsley, Young, dan Henderson tidak rela berada di bawah pimpinan Keluarga Moore. Ketiga keluarga

itu selalu ingin mendapatkan lebih banyak saham dan memiliki kedudukan yang setara dengan keluarga Moore.

Bahkan, pada akhirnya mereka ingin menggulingkan keluarga Moore dan menjadi penguasa Grup Moore untuk

seterusnya ....”

Mengungkit masalah ini, Jeff pun terdiam sejenak, lalu dengan sungguh-sungguh mengingatkan

“Pasti ada tujuan lain selain mengadakan pesta ulang tahun malam ini. Tentu saja, mereka tidak akan berani

melakukan apa pun saat ini, tapi masing-masing dari mereka semua mempunyai niat jahat. Jadi, Nona Wiwi

harus berhati-hati. Nona harus selalu dekat dengan Tuan, jangan pergi sembarangan.”

“Ugh ....” Dewi tiba-tiba merasa tidak seharusnya ia ikut pergi, “Kalau begitu, kenapa kalian membiarkanku

datang? Bagaimana kalau nanti mereka mengincarku sebagai sasaran?”

“Tuan pasti akan melindungimu dengan baik.” Jeff tersenyum, “Jangan khawatir, bahkan jika mereka memiliki

niat jahat, yang mereka incar hanyalah uang. Mereka tidak akan berani memprovokasi Tuan, jadi tidak akan

berani menyentuhmu.”

“Itu belum tentu ...” Dewi mengerutkan bibirnya, “Lorenzo terlalu arogan. Padahal, ada beberapa hal yang tidak

dapat diprediksi.”

Mioco”

“Baiklah, aku sudah paham.”

Dewi merasa malas untuk melanjutkan. Bagaimanapun juga, ia tidak akan menikah dengan Lorenzo. Tidak apa-

apa, paling-paling ia hanya akan digosipkan sebagai pacarnya dalam beberapa waktu ini. Orang-orang itu

mungkin tidak akan bersusah payah untuk mengusiknya.

Jeff pun tidak berkata apa-apa lagi.

Dewi bersandar di jok mobil dan memejamkan matanya. Ketika ia baru saja tertidur sebentar, tak terasa mobil

pun sudah tiba di tempat tujuan.

Para petugas membukakan pintu mobil dari luar. Ada dua pengawal wanita yang hendak membantunya turun,

namun Dewi begitu gesit dan tidak sekalem wanita lainnya, sehingga ia langsung turun dari mobil dengan

sendirinya.

“Cukup ramai juga.”

Matanya menyapu seisi tempat itu. Ada begitu banyak mobil mewah yang diparkir di sekelilingnya.

Sekelompok orang yang berpakaian rapi berdiri di tepi jalan, siap untuk menyambut para tamu.

Pikiran Dewi masih melayang-layang ketika ia tiba-tiba mendengar suara mobil dari belakangnya. Tak lama

kemudian, beberapa mobil mewah berwarna perak datang, dan pengawal pun langsung menyambut mereka.

para

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Pintu mobil pun terbuka. Sepasang kaki yang ramping turun dari mobil, memperlihatkan sesosok pria tampan

seperti dewa yang perlahan-lahan berjalan ke arahnya ....

Dewi tercengang. Lorenzo yang terbalut dalam setelan putih terlihat seperti pria yang keluar dari sebuah

lukisan. la terlihat begitu sempurna, hingga membuat orang-orang menahan napas melihatnya!

“Lihat apa?”

Lorenzo dengan lembut membelai rambutnya. Tinggi tubuh mereka berbanding jauh, seolah- olah seperti

seorang dewasa yang sedang menggoda anak kecil.

Dewi masih mendongak, matanya terpaku menatapnya.

Bibir Lorenzo terangkat membentuk senyuman. la mengulurkan tangannya meraih Dewi.

Dewi tertegun sejenak. Tanpa sadar ia meletakkan tangannya di telapak tangan Lorenzo. Tangannya pun

digenggam erat-erat, jari-jari mereka saling bertaut ....

Seketika itu juga, ada perasaan hangat yang terasa mengalir dari telapak tangannya dan membanijiri hatinya.

Jantung Dewi mulai berdegup kencang. Rona merah pun menghiasi wajah kecil cantiknya.

Melihat Dewi yang malu dan terlihat begitu polos, jantung Lorenzo tanpa terasa berdegup kencang. la

menundukkan kepalanya dan mengecup rambut Dewi, lalu menggandeng tangannya dan bersama-sama

berjalan menuju aula.