We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1855
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1855

Dewi tercengang, ia terpana menatap keluar jendela, apa yang terjadi?

“Nona Wiwi, orang yang sebelumnya menembak dan melukaimu, baru saja sudah dibereskan.” Jasper melapor

dengan hormat, “Apa anda mau melihatnya?”

“Ah... Tidak perlu.”

Dewi menggeleng-gelengkan kepala.

“Anda tidak perlu khawatir.” Jasper menjelaskan sambil tersenyum, “Ini adalah Emron, para bangsawan secara

legal boleh memiliki senjata, membunuh orang itu legal

Dewi mendongak menatap Jasper, tampaknya perkataan pria ini mengandung berjuta makna.

Ja seolah sedang mengingatkannya, jika ia tidak sengaja membuat Lorenzo marah, ia mungkin

tidak akan bisa meninggalkan tempat ini secara hidup-hidup

“Jangan takut.” Lorenzo menatapnya dengan lembut, “Aku tidak akan membiarkan siapapun

menyakitimu!”

WO fce Hines”

Dewi ingin mengatakan, ia tidak sengaja menghadang peluru untuk melindunginya, ia hanya sial karena ada

sesuatu di kakinya dan tidak sengaja ia jatuh ke dalam pelukannya, benar-benar

hanya kebetulan.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Namun setelah dipikir-pikir, menyelamatkan nyawa memang lebih penting

Orang pintar tidak akan membuang kesempatan yang menguntungkan untuk menghindari penderitaan, ia harus

menyembuhkan lukanya terlebih dahulu, baru mencari kesempatan untuk

melarikan diri dari sini...

“Rawat lukamu dengan baik.”

Lorenzo mengingatkannya, lalu berbalik dan pergi.

Dewi menatap punggungnya, ia kehilangan kata-kata, pria ini tampaknya tinggi dan besar.

la benar-benar mengira Dewi sengaja melompat ke arahnya untuk menghalangi tembakan demi

dia???

Pria ini terlalu percaya diri.

“Nona Wiwi, Anda tampaknya tidak asing, apa kita pernah bertemu sebelumnya?”

Jasper menatap Dewi, ia selalu memiliki rasa familiar yang tidak dapat dijelaskan terhadapnya, namun sekarang

ia tidak dapat mengingat dimana ia pernah bertemu dengannya.

“Tidak, aku tidak pernah bertemu denganmu.”

Dewi langsung membantahnya, jika Lorenzo tahu ia adalah Tabib Dewi, apa dia akan mengira Dewi sedang

mempermainkannya?

Selain itu, jika ia tahu identitas Dewi yang sebenarnya, maka Dewi benar-benar tidak bisa lari lagi nantinya....

“Oke.”

Jasper tidak berani banyak bertanya, bahkan ia tidak berani menatapnya terlalu sering, ia secepatnya

menundukkan kepala dan berjalan keluar.

Dewi berbaring di atas kasur dan berpikir liar, sebelumnya saat ia tidak mengenakan masker, ia berpura-pura

menjadi seorang penari dan terus mengenakan rambut palsu, namun kini ia tidak mengenakan riasan ataupun

rambut palsu, wajahnya sedikit banyak mirip dengan Tabib Dewi yang dulu

Tidak, kini Jasper sudah mulai curiga.

Bahkan jika kini Lorenzo sedang tergila-gila dengan cinta, tidak memikirkan ke arah sana, namun cepat atau

lambat ia juga akan tahu....

Jadi, la harus secepatnya meninggalkan tempat ini.

Untungnya, beberapa hari kedepan Lorenzo tampaknya akan sangat sibuk, Dewi akan jarang bertemu

dengannya, la dapat merawat lukanya dengan tenang.

Semua pelayan wanita dan pengawal disini sangat menghormatinya, seolah sudah

Dewi juga malas untuk memberikan terlalu banyak penjelasan, ia hanya berharap lukanya bisa secepatnya pulih,

lalu memikirkan cara untuk meninggalkan tempat ini.

Lima hari telah berlalu dalam sekejap mata, Iuka akibat tembakan Dewi sudah jauh membaik, ia kini sudah

dapat bergerak bebas, hari ini, ia meminta sebuah ponsel dari pelayan wanita dan

menelepon Brandon...

“Halo!”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Ini aku!”

‘Astaga, kamu baik-baik saja, ‘kan? Kamu membuatku takut.”

Brandon begitu berlebihan.

Masih belum mati.” Dewi berkata dengan dingin, “Bagaimana? Apa brankasnya sudah terbuka? Apa masalah di

panti asuhan sudah diselesaikan?”

“Sudah, aku sudah mengeluarkan beberapa barang untuk dilelang, uangnya sudah aku kumpulkan, kini Bibi

Lauren dan Paman Joshua sedang mengutus masalah panti asuhan, tapi aku merasa ada masalah dengan

yayasan, tunggu sampai kamu kembali, aku akan

menceritakan detailnya..

“Yayasan pasti akan mengambil uangku, bahkan ada kemungkinan mereka sengaja membuat masalah untuk

mencairkan dana. Periksa secara diam-diam mengenai perkara ini, tunggu

sampai aku kembali, kita bereskan.”

“Ternyata kamu sudah tahu....”

“Omong kosong! Kamu kira aku bodoh?”

“Sekarang kamu dimana? Kapan kembali?”

“Lihat kondisi ... Aku tutup teleponnya dulul”

“Tunggu.” Brandon memanggilnya dengan cepat, “Ada hal yang harus aku laporkan padamu,

tentang Keluarga Moore.”