We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1798
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1798

“-“Begitu Lorenzo mendengarnya, alisnya berkerut, “Sepertinya begitu.”

“Itu....”

“Wanita jahat.”

Lorenzo begitu marah sampai menggertakkan gigi, tapi baru saja ingin bicara, lukanya tiba-tiba terasa sakit.

“Jangan sampai dia tahu.” Jasper khawatir, “Bagaimanapun juga, Anda tidak pernah berpacaran, dalam masalah

ini, takutnya akan mudabh tertipu.”

“Tunggu aku sembuh, aku akan segera mengusirnya.” Lorenzo mengerutkan kening, “Omong-omong, minta Jeff

lanjut menanyakan keberadaan Tabib Dewa itu.”

“Baik.” Jasper mengangguk, “Aku lihat Robin juga sedang mencari Tabib Dewa, sebentar lagi aku akan pergi

bertukar informasi dengannya.”

“Ya.” Jawab Lorenzo, ia bersandar dengan lemah di atas sofa.

Saat itu, kebetulan Robin mengetuk pintu dan masuk, di belakangnya ada beberapa pelayan, membawa troli

makanan yang mewah.

“Tuan Lorenzo, ini adalah makan malam yang disiapkan untuk Anda.” Robin berkata dengan sopan, “Pangeran

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

secara khusus memanggil Koki, untuk menyiapkan makanan kesukaan Anda.”

“Terima kasih.” Jasper buru-buru berterima kasih.

Lorenzo tidak berselera, setelah mengucapkan terima kasih kepada Robin, dia bersiap pergi ke kamarnya dan

tidur.

“Tuan sedang tidak enak badan, aku pergi dulu.”

Robin dan Jasper berbincang dengan suara pelan, lalu bersiap pergi.

Jasper mengantarnya keluar....

Saat itu, Dewi masuk sambil memegang obat yang sudah diracik, lalu bertabrakan dengan Robin.

Dewi melihatnya, tapi tidak memedulikannya sama sekali, tapi Robin terkejut melihatnya, ia tidak mengalihkan

pandangannya cukup lama ....

Dewi menunduk dengan sopan, lalu melewati mereka masuk ke dalam ruangan.

Jasper bersiap pergi, tapi Robin menariknya, “Jasper.”

“Kenapa?” tanya Jasper.

“Tabib itu, kenapa selalu memakai masker?” Robin bertanya dengan penasaran, “Sebelumnya aku melihatnya

dari jauh, aku kira dia seorang pemuda, tapi sekarang melihatnya dari dekat, sepertinya seorang wanita? Siapa

namanya?”

“Kamu menanyakan banyak pertanyaan sekaligus, aku harus jawab yang mana dulu?” Jasper tertawa, “Selain

itu, kenapa kamu begitu penasaran dengan tabib pribadi Tuan kami?”

“Dia terlihat sedikit mirip dengan seseorang ....” Robin tiba-tiba menghentikan perkataannya.

“Siapa?” Jasper bertanya tanpa sadar.

“Itu....” Robin berhenti sejenak, lalu berkata, “Seorang kerabat perempuan jauh.”

“Oh.” Jasper tidak berpikir panjang.

“Cepat jawab pertanyaanku.” Robin mendesaknya.

“Dia mengalami kecelakaan, wajahnya rusak, jadi memakai masker, mungkin karena tidak ingin orang melihat

penampilan wajahnya yang rusak, kami juga tidak tahu siapa namanya, kami memanggilnya Dewi!”

Jasper menjawabnya dengan mudah.

“Dewi?” Robin menunduk, seperti memikirkan sesuatu.

“Kenapa? Kerabatmu juga namanya Dewi?” Tanya Jasper.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Bukan ....” Robin menggeleng, “Baiklah, aku tidak mengganggumu lagi, aku kembali melayani Pangeran.”

“Jangan terburu-buru, aku juga ingin menanyaimu beberapa hal ...."

“Hal apa?”

Kedua orang itu berbincang di luar dengan suara pelan, di dalam ruangan, Dewi melihat banyak makanan,

seketika matanya bersinar, “Wow, semuanya kesukaanku.”

“Makan saja kalau kamu mau.” Wajah Lorenzo dingin, “Berikan obatnya padaku.”

“Kamu harus makan dulu sebelum minum obat, tidak baik minum obat saat perut kosong.” Dewi meletakkan

obat di atas meja. “Kebetulan sekarang masih hangat, kamu makanlah dulu.”

Lorenzo sebenarnya sedikit lapar, jadi dia duduk di depan meja makan, dan bersiap makan.

Dewi menjulurkan tangannya mengambil bakpao kepiting, tanpa sadar dia menarik maskernya dan bersiap

makan ....

Saat itu, Lorenzo tiba-tiba mendongak dan melihatnya .....

Dia buru-buru memalingkan muka, memasukkan seluruh bakpao ke dalam mulutnya, kemudian memakai

maskernya lagi, mengunyah pelan-pelan dengan mulut yang penuh ....

“Kenapa kamu selalu memakai masker? Takut orang melihat penampilanmu?”

Lorenzo menatapnya dengan heran, dia merasa, wanita ini pasti punya rahasia tersembunyi ....