We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1767
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Tiga Harta: Ayah Misterius ...

Bab 1767

Dewi memeriksa dengan teliti, dia menyadari bahwa itu adalah seekor elang betina dewasa berkepala putih.

Sayapnya patah, lehernya digigit, dan ada banyak darah di tubuhnya, tetapi matanya tetap tajam dan ganas.

Dan apa yang dilindunginya di bawah tubuhnya ternyata adalah sarang telur!

Dia sedang melindungi anak-anaknya dengan nyawanya.

Dewi seketika merasa kasihan, kemudian dia menyembunyikan elang berkepala putih dan juga telurnya terlebih

dahulu, lalu mencari tanaman obat di hutan, menghancurkannya dan mengoleskannya ke luka elang

itu...

Untuk mencegah supaya elang itu dan telurnya tidak diserang oleh hewan lain, Dewi memutuskan untuk tinggal

di hutan sementara untuk melindungi mereka sampai luka elang itu benar-benar sembuh, baru turun

gunung.

20%2

Kemudian, tiga hari pun berlalu ....

Dewi setiap hari tidur di pohon bersama elang, makan buah-buahan liar saat lapar, dan minum tetesan embun

saat haus.

Jubah tidur putih di tubuhnya sudah menjadi hitam, badannya kotor, tampangnya lebih mirip seorang

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

pengemis.

Cedera elang itu sudah mulai sembuh, meski sayapnya belum sembuh total, tapi sudah cukup untuk melindungi

anak-anaknya.

“Aku akan mengganti obatnya untukmu, lalu aku sudah harus pergi.” Dewi membalut luka elang itu dengan

selembar kain yang dia robek dari jubah mandinya, “Kamu terlihat sangat perkasa, bulumu juga sangat berkilau,

apa kamu ratu elang?”

Elang itu seperti mengerti, ia mengangguk dan menjerit ke langit.

“Kamu benar-benar ratu elang?” Dewi sedikit bersemangat, “Siapa namamu? Tidak, kamu tidak punya nama,

jadi aku akan memberikanmu sebuah nama.”

Setelah memikirkannya, Dewi menyentuh kepala putihnya dan berkata, “Namamu Shiro!”

Dia menunjuk ke telur di bawah tubuhnya dan berkata, “Nanti setelah anakmu lahir, baru kita beri nama lain

saja. Semoga kita bisa bertemu lagi!!”

Shiro meringkuk ke sisinya dengan patuh, mengusap wajahnya dengan kepalanya, dan berterima kasih padanya

karena telah menyelamatkan nyawanya.

“Elang pintar, cepat bawa anak-anakmu pergi mencari suamimu.”

Dewi memeluk Shiro, lalu berjalan keluar dari hutan.

Kebetulan ia melihat sebuah mobil Maybach berwarna silver diparkir di pinggir jalan.

Saat itu sudah malam, kalau dia ingin berjalan menuruni gunung, dia mungkin harus berjalan sampai tengah

malam. Dia memang tidak takut dengan binatang buas, tapi dia takut gelap ....

Memikirkan hal ini, Dewi segera berlari ke sana dan diam-diam bersembunyi di dalam bagasi.

“Tuan kenapa tiba-tiba ingin ganti mobil?”

Di dalam mobil, terdengar suara penasaran dari seorang pengawal.

“Beberapa hari ini Tuan sakit pinggang, mobil Pagani rendah, tidak nyaman diduduki.”

Itu adalah suara Jasper.

Dewi langsung dapat mengenalinya.

Dia mengutuk dalam hatinya, pantas saja sakit pinggang, lukanya ada di pinggang, kalau racunnya tidak

dikeluarkan secepat mungkin, racunnya tidak hanya akan menyebar, tapi juga akan menyebabkan lukanya

membusuk.....

Pria yang merasa dirinya benar itu tidak percaya pada keterampilan medisnya dan mengusirnya. Ini adalah

pembalasannya!!

“Pantas saja ...."

“Jeff sudah menemukan Tabib Dewa, sekarang Tuan akan menemuinya di hotel, kalian cepat ganti mobil.”

“Baik.”

“Tuan, hati-hati!”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Lorenzo sudah masuk ke dalam mobil.

Mobil pun mulai melaju.

Dewi bersembunyi di bagasi, masih bisa mendengar Jasper berbicara, “Tuan, minumlah segelas air.”

Lorenzo tidak berbicara.

Bahkan di dalam bagasi pun, Dewi masih bisa merasakan udara dingin yang menusuk tulang itu

Jasper menghiburnya dengan hati-hati, “Kita akan segera menemui Tabib Dewa, kali ini pasti tidak akan

salah.”

“Kamu yakin?”

Suara Lorenzo tampak tenang, tetapi ada rasa dingin yang menusuk.

“Aku...” Jasper tidak berani berbicara.

“Pergi dan cari tahu keberadaan si tomboi itu.” Kata Lorenzo tiba-tiba.

“Hah?” Jasper sedikit terkejut, tetapi dengan cepat kembali sadar, “Baik, aku akan segera memberi tahu Jeff.”

“Pergi periksa kasino Flames.” Lorenzo mengingatkan.

“Baik.”

Kata-kata ini mengingatkan Dewi ....

Benar juga, dia terbangun di kasino Flames, orang-orang di sana pasti tahu asal usulnya, mungkin kartu

identitasnya juga tertinggal di sana ....