We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1393
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1393

“Aku tidak merasa ini salah.” Duke tetap tak menyerah, “Jika tidak ada Daniel, kita berdua akan sangat

bahagia.”

Tracy terdiam, ia merasa entah apa yang dikatakannya sekarang, Duke tetap tak bisa mendengarnya.

Selama tiga hari ini, ia sudah mengatakan yang seharusnya ia katakan, logika yang dibicarakan telah

disampaikan. Ia sapapai kelelahan bicara, tetapi pria ini tetap tak sadarkan diri….

“Tracy, kamu percaya padaku. Hanya aku yang setia padamu selamanya.”

Duke menangkup wajah Tracy dan memandangnya dengan dalam.

“Kamu lihat Daniel, berapa banyak wanita di sisinya? Sebelumnya kakak beradik Hilton, sekarang

datang lagi Trisca Amberson, sedangkan aku, di dalam hatiku hanyajada kamu untuk selamanya…”

“Bukankah kamu ada Tamara?” ucap Tracy balik dengan dingin.

“Itu tidak sama, aku tidak pernah menyukainya.”

Duke menjadi panik ketika mengungkit Tamara.

“Aku menganggapnya sebagai kamu…. Masalah itu sangat memalukan bagiku. Kedepannya aku tidak

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

akan melakukan kesalahan itu lagi. Kamu percaya padaku, aku tidak pernah mengkhianatimu di dalam

hatiku. Aku hanya mencintaimu seorang…”

“Sudahlah, Duke.” Tracy menyela ucapannya dan berkata dengan serius, “Ini tidak penting. Aku selalu

menganggapmu sebagai teman baikku. Dulu dan sekarang tetap sama, aku tidak berharap

persahabatan kita berakhir seperti ini!!!”

“Apa maksudmu?” Duke menatapnya sambil mengernyitkan kening.

“Minta orangmu lepaskan Naomi mereka.” Tracy tidak ingin bertele–tele lagi, “Masili banyak hal yang

harus aku lakukan, aku tidak bisa bermain denganmu lagi.”

Sebelumnya Tracy berakting dengannya, tidak hanya karena ia menculik Naomi dan yang lainnya. Masih

ada satu alasan lagi, yaitu ia merasa bersalahi pada Duke, makanya ia mewujudkan mimpinya.

Sekarang waktu telah berakhir, ia tidak ingin lanjut berakting lagi.

“Bermain?” Duke terprovokasi lagi, “Bagaimana bisa ini disebut main? Jelas–jelas perasaanku tulus…”

“Sudahlah, cukup.” Tracy benar–benar tak ingin bicara dengannya lagi, “Duke, aku tanya kamu sekali

lagi. kamu lepaskan mereka atau tidak?”

“Aku bisa melepaskan mereka, tapi kamu tidak boleh pergi.” Duke memegang bahu Tracy dan memohon

dengan suara rendah, “Tracy, beri aku kesempatan lagi. Aku pasti akan mencintaimu dengan serius,

percaya aku….”

Tracy sama sekal tidak mendengar, ia langsung mendorongnya dan mengeluarkan pisan menolong

leher Duke, la memerintah kepada para gangster di luar, “Segera lepaskan orangkul”

J

Duke tercengang dalam seketika, ia sama sekali tidak menduga Tracy akan menodong pisau ke

arahnya.

Entah apa pun yang terjadi, ia tak akan rela menyakiti Tracy, bahkan ketika Tracy ingin pergi, ia

menggunakan nyawanya untuk mengancam ayahnya agar membiarkan Tracy pergi.

Tetapi sekarang. ia…. malah diperlakukan seperti ini?

“Astagal” Gangster itu lekas membidik Tracy begitu melihat adegan ini, “Turunkan pisau!” ucapnya

marah menggunakan bahasa inggris.

“Duke Louis, sudah kubilang wanita ini tak mudah ditaklukkan.” Seorang Gangster menatap Tracy

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

dengan dingin, “Anda lihat, sudah teledor kan sekarang?”

“Tutup mulutmu!” maki Duke balik.

“Segera lepaskan mereka.”

Tracy sangat cemas, Daniel masih terluka di rumah menunggunya, Amanda dan Dixon juga sedang

mencemaskan keselamatannya, dan juga tiga anak…

“Tracy, kamu begitu membenciku?”

Duke memandang Tracy dengan sedih, ia tidak hanya tidak menghindar, tapi juga mendekati Tracy,

“Bunuh saja aku, aku bersedia mati tanpa penyesalan di dalam tanganmu!”

“Duke….”

Tracy baru saja hendak bicara, Duke maju satu langkah. Pisau menggoresi lehernya dan darah segar

perlahan–lahan mengalir….

Tracy terdiam, ia tercengang menatap Duke.

“Berhenti!” Beberapa gangster lekas menarik pelatuk.

-Turunkan senjata.” seru Duke.

“Duke Louis…”

“Aku minta kalian turunkan senjata.” Duke memerintah, “Aku akan membunuh siapa yang berani

melukainya!”