We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Pahlawan Negara

Bab 26
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 26 Bertemu Jenny Lagi 

Juna buru–buru mengelap keringat dinginnya. 

Dia tidak seharusnya bersikap terburu–buru. 

Ke depannya, setelah Ardika tinggal di Vila Cakrawala, Juna masih punya banyak kesempatan untuk mendekatinya. 

“Baik, baik. Saya akan segera menyiapkan kontrak jual beli.” 

Melihat Ardika mengangguk, Juna pun pergi dengan lega. 

“Aku pergi ke toilet dulu,” ucap Ardika kepada Jesika sebelum berjalan pergi. 

Jesika tentu saja tidak mengikutinya. 

“Oh, bukankah ini Ardika yang berpura–pura menjadi direktur utama? Kenapa datang ke Toko 

Perabot Ultima?” 

Ketika Ardika ingin masuk ke dalam toilet, suara wanita yang sinis pun terdengar. 

Jenny berjalan ke hadapan Ardika dengan sepatu hak tinggi serta menunjukkan ekspresi hina. 

Ardika tidak memiliki kesan baik dengan wanita ini. Awalnya, dia tidak ingin memedulikannya, 

tetapi melihat Jenny yang ingin menghalanginya, Ardika pun tersenyum dan berkata, “Aku 

datang bertemu dengan Juna untuk memilih perabot rumah, ada apa?” 

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Jenny menunjukkan ekspresi hina. Beraninya seorang pecundang seperti Ardika pamer di 

depannya? 

Jenny tentu saja tahu Juna adalah manajer umum Grup Bumantara. Hari ini, dia datang untuk 

wawancara posisi sekretaris manajer umum Grup Bumantara. 

Juna bilang kalau dia harus menemani satu orang penting di Toko Perabot Ultima, sehingga 

menyuruh Jenny datang ke tempat ini. 

Jenny pun tersenyum sinis. 

Toko Perabot Ultima hanya menjual perabot kelas atas. Semua perabot dirancang untuk vila 

mahal, harganya juga mencapai puluhan miliar. 1 

“Ardika, kamu lucu juga. Kamu datang membeli perabot dengan Pak Dennis? Memangnya orang 

miskin sepertimu sanggup membelinya?” 

Jenny menyilangkan tangannya di dada, lalu berkata sambil tersenyum, “Ardika, kamu pasti datang mencari pekerjaan, ‘kan? Betul juga, seorang pecundang sepertimu nggak punya apa–apa lagi setelah menghabiskan utang budi direktur utama Grup Angkasa Sura. Kamu hanya bisa 

+15 BONUS 

menjadi seorang satpam ” 

Ardika melirik dokumen CV yang dipegang oleh Jenny, kemudian tersenyum dan berkata, 

Bukankah kamu juga datang mencari pekerjaan? Sebagai seorang karyawan, kamu malah 

merendahkan karyawan lain?” 

“Huh! Aku adalah sekretaris manajer umum, tentu saja lebih tinggi jabatannya dari seorang 

satpam sepertimu. 

ww 

Jenny berkata dengan sombong, “Oh ya, kalau kamu jadi satpam di tempat ini, jangan bilang 

kamu kenal denganku. Aku nggak akrab denganmu.” 

Ardika malas berdebat dengan wanita ini. Dia pun melambaikan tangannya dan berkata, “Cukup, kamu boleh pergi. Jangan menggangguku.” 

Jenny berkata dengan kesal, “Beraninya kamu menyuruhku pergi? Lihat saja, aku bisa 

mengusirmu sekarang dan membuatmu kehilangan pekerjaan satpam. Biar kamu kelaparan 

sampai mati.” 1 

Jenny langsung berteriak, “Satpam! Satpam!” 

Dua orang satpam pun berlari mendekat. 

Jenny menunjuk Ardika dan berkata dengan marah, “Aku adalah sekretaris Pak Juna, cepat usir 

orang ini.” 

Dennis yang merupakan bos toko perabot adalah adik sepupu Juna. 

Jadi, Jenny pun menganggap tempat ini sebagai daerah kekuasaannya. 

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Kedua orang satpam itu melihat Ardika dengan ragu. 

Tadinya, mereka melihat Juna dan Dennis menemani Ardika di toko perabot ini. 

Lalu, Jenny juga adalah sekretaris manajer umum yang baru. 

Ketika mereka sedang ragu, Jesika yang mendengar kehebohan pun datang. Juna dan Dennis 

juga berlari kemari. 

Juna tidak memperhatikan yang lain, dia segera berlari ke depan Ardika, lalu berkata, “Pak 

Ardika, ini adalah kontrak jual belinya. Setelah ditanda tangan, kontraknya akan efektif. Satu set 

perabot itu akan menjadi milik Anda.” 

“Pak Ardika, saya akan menyuruh orang untuk mengantar perabotnya ke Vila Cakrawala,” 

ucap 

Dennis. 

Jenny yang mendengarnya pun terkejut, dia langsung berseru, “Ardika, kamu…. 

Jenny tidak percaya kalau Ardika benar–benar datang membeli perabot. 

2/3 

Juna yang menyadari keberadaan Jenny pun bertanya, “Siapa kamu?” 

“Teman istriku,” jawab Ardika sambil berjalan ke dalam toilet. 

Ternyata temannya Nona Luna. Oh, kamu membawa dokumen CV, jadi kamu yang datang melamar posisi sekretaris manajer umum, ya?” 

“Kamu lulus.”